mBAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
MBTI atau Myers-Briggs Type
Indicator sendiri merupakan instrumen tes yang sangat populer di kalangan
pemerhati kepribadian individu. MBTI dikembangkan oleh Katharine Cook Briggs
dan putrinya yang bernama Isabel Briggs Myers (dari merekalah kemudian nama
MBTI Myers-Briggs Type Indicator berasal) pada era Perang Dunia II untuk
membantu para pencari kerja menemukan tipe pekerjaan yang paling cocok untuk
mereka.
The MBTI ( Myers-Briggs Type Indicator ) didasarkan
pada Carl Jung pengertian jenis psikologis. MBTI ( Myers-Briggs
Type Indicator ) pertama kali dikembangkan oleh Isabel Briggs Myers (1897-1979)
dan ibunya, Katharine Cook Briggs. Isabel gelar sarjana dalam ilmu politik dari
Swarthmore College dan tidak ada afiliasi akademik. Ayah Katharine berada di
Fakultas Pertanian Michigan College (sekarang Michigan State University).
Suaminya adalah seorang fisikawan penelitian dan menjadi Direktur Biro Standar
di Washington. Suami Isabel, Clarence Myers, adalah seorang pengacara. Karena
Clarence begitu berbeda dari anggota keluarga lainnya, Katherine menjadi
tertarik pada tipe. Dia memperkenalkan Isabel untuk buku Jung, Psikologis
Jenis. Keduanya menjadi keranjingan “tipe pengamat.” Tujuan mereka adalah satu
mulia: untuk membantu orang memahami diri mereka sendiri dan satu sama lain
sehingga mereka mungkin bekerja di bidang pekerjaan yang cocok dengan jenis
kepribadian mereka. Hal ini akan membuat orang lebih bahagia dan membuat dunia
menjadi kreatif, produktif, dan damai tempat yang lebih di mana untuk hidup.
B.
Rumusan Masalah
1.
Kajian Teori tentang The MBTI ( Myers-Briggs
Type Indicator ) didasarkan pada Carl Jung ?
2.
Empat
skala Kecenderungan yang berlawanan pada individu dalam menentukan karir?
3.
Kelebihan
dan kekurangan dari MBTI
( Myers-Briggs Type Indicator )?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Kajian Teori
Tipe kepribadian, sebagaimana gaya
kognitif, tipe kepribadian juga merujuk pada konstruk-konstruk yang telah
digunakan untuk menjelaskan kesamaan dan pebedaan dalam modus pemikiran,
persepsi dan prilaku yang disukai oleh individu. Pada dasarnya, tipe-tipe
kepribadian adalah kategori-kategori yang dirumuskan oleh konfigurasi dua atau
lebih ciri atau atribut tertentu. Sebagai penjelasan untuk perilaku manusia,
tipologi memiliki sejarah untuk prilaku manusia, tipologi memiliki sejarah yang
panjang. Sistem-sistem tipologi kerap kali memiliki daya tarik populer yang
luar biasa karena sistem-sistem ini menawarkan basis pemahaman yang relatif
sederhana namun kuat dan bisa menjelaskan prilaku seseorang atau orang lain.
Salah satu kualifikasi tipologis yang paling
bertahan dirancang oleh C.G Jung (1921-1971). Dimana MBTI Myers-Briggs Type
Indicator ini didasarkan pada pemikiran C.G Jung (1921-1971) mengenai
persepsi, judgment dan sikap yang digunakan oleh setiap tipe yang berbeda dari
individu. Persepsi adalah kemampuan psikologis individu untuk sadar pada
hal-hal, orang-orang dan ide-ide. Judgment
melibatkan berbagai cara untuk menyimpulkan apa yang telah dipersepsikan
individu tersebut. Kalau orang berbeda satu sama lain ketika mempersepsikan
sesuatu juga ketika melakukan judgment, maka perbedaan ini juga mempengaruhi
minat, ketrampilan, nilai-nilai serta reaksi mereka. MBTI dibuat untuk
mempelajari tipe kepribadian berdasarkan teori Jung.
Value of the MBTI?
1.
Distinctions from other psychological or
career based tools
2.
Does not assess psychological health
3.
Does not “tell” the client what to do or be
4.
Involves client feedback and “agreement” to
Type
5.
Involves no scaling or value
6.
Inherent strengths and weaknesses associated
with each type profile
B. Empat Skala
Kecenderungan
MBTI bersandar pada empat dimensi utama yang saling
berlawanan (dikotomis). Walaupun berlawanan sebetulnya kita memiliki semuanya,
hanya saja kita lebih cenderung / nyaman pada salah satu arah tertentu. Seperti
es krim dan coklat panas, mungkin kita mau dua-duanya tetapi cenderung lebih
menyukai salah satunya. Masing-masing ada sisi positifnya tapi ada pula sisi
negatifnya. Nah, seperti itu pula dalam skala kecenderungan MBTI.
Berikut empat skala kecenderungan MBTI :
The
MBTI® attempts to describe individual’s personality in terms of four
dichotomous indices: Extraversion (E) - Introversion (I); Sensing (S) -
Intuition (N); Thinking (T) - Feeling (F); Judgement (J) - Perception (P)
1.
Extrovert
(E) vs. Introvert (I).
Dimensi EI melihat orientasi energi kita ke dalam
atau ke luar. Ekstrovert artinya tipe pribadi yang suka dunia luar. Mereka suka
bergaul, menyenangi interaksi sosial,
beraktifitas dengan orang lain, serta berfokus pada dunia luar dan action
oriented. Mereka bagus dalam hal berurusan dengan orang dan hal operasional.
Sebaliknya, tipe introvert adalah mereka yang suka dunia dalam (diri sendiri).
Mereka senang menyendiri, merenung, membaca, menulis dan tidak begitu suka
bergaul dengan banyak orang. Mereka
mampu bekerja sendiri, penuh konsentrasi dan focus. Mereka bagus dalam
pengolahan data secara internal dan pekerjaan back office.
2.
Sensing
(S) vs. Intuition (N).
Dimensi SN melihat bagaimana individu memproses
data. Sensing memproses data dengan cara bersandar pada fakta yang konkrit,
praktis, realistis dan melihat data apa adanya. Mereka menggunakan pedoman
pengalaman dan data konkrit serta memilih cara-cara yang sudah terbukti. Mereka
fokus pada masa kini (apa yang bisa diperbaiki sekarang). Mereka bagus dalam
perencanaan teknis dan detail aplikatif. Sementara tipe intuition memproses
data dengan melihat pola dan hubungan, pemikir abstrak, konseptual serta
melihat berbagai kemungkinan yang bisa terjadi. Mereka berpedoman imajinasi,
memilih cara unik, dan berfokus pada masa depan (apa yang mungkin dicapai di
masa mendatang). Mereka inovatif, penuh inspirasi dan ide unik. Mereka bagus
dalam penyusunan konsep, ide, dan visi jangka panjang.
3.
Thinking
(T) vs. Feeling (F).
Dimensi ketiga melihat bagaimana orang mengambil
keputusan. Thinking adalah mereka yang selalu menggunakan logika dan kekuatan
analisa untuk mengambil keputusan. Mereka cenderung berorientasi pada tugas dan
objektif. Terkesan kaku dan keras kepala. Mereka menerapkan prinsip dengan
konsisten. Bagus dalam melakukan analisa dan menjaga prosedur/standar.
Sementara feeling adalah mereka yang melibatkan perasaan, empati serta
nilai-nilai yang diyakini ketika hendak mengambil keputusan. Mereka
berorientasi pada hubungan dan subjektif. Mereka akomodatif tapi sering
terkesan memihak. Mereka empatik dan menginginkan harmoni. Bagus dalam menjaga
keharmonisan dan memelihara hubungan.
4.
Judging
(J) vs. Perceiving (P).
Dimensi terakhir melihat derajat fleksibilitas
seseorang. Judging di sini bukan berarti judgemental (menghakimi). Judging diartikan sebagai tipe orang
yang selalu bertumpu pada rencana yang sistematis, serta senantiasa berpikir
dan bertindak teratur (tidak melompat-lompat). Mereka tidak suka hal-hal
mendadak dan di luar perencanaan. Mereka ingin merencanakan pekerjaan dan
mengikuti rencana itu. Mereka bagus
dalam penjadwalan, penetapan struktur, dan perencanaan step by step. Sementara tipe perceiving adalah mereka yang
bersikap fleksibel, spontan, adaptif, dan bertindak secara acak untuk melihat
beragam peluang yang muncul. Perubahan mendadak tidak masalah dan
ketidakpastian membuat mereka bergairah. Bagus dalam menghadapi perubahan dan
situasi mendadak.
Masing-masing tipe diidentifikasi dengan 4 huruf
seperti ENFJ. Metode ini sangat populer, sehingga dapat menemukannya pada
pribadi seseorang .
a)
ENFJ (Extroverted Feeling With Intuting)
Perasaan
extrovert lewat intuisi. Tipe orang ini adalah suka bicara. Mereka cenderung
melebih-lebihkan kawannya. Mereka akan menjadi orang tua yang baik, tapi
enderung membiarkan diri mereka dimanfaatkan oleh orang lain. Mereka cocok
menjadi : Ahli terapi, guru, eksekutif
perusahaan dan sales.
b)
ENFP (Extroverted Intuiting With Feeling)
Pengintuisian
extrovert lewat perasaan. Tipe orang ini suka hal-hal yang baru dan kejutan.
Mereka sangat dikuasai oleh perasaan dan ekspresi. Mereka sangat peka dengan
perubahan tubuh dan mempunyai kesadaran diri yang baik. mereka cocok menjadi : Sales, politisi, dan aktor
c)
ENTJ (Extroverted Thinking With Intuiting)
Berfikir
ekstrovert dengan intuisi. Tipe kepribadian ini adalah orang yang suka dirumah
dan berkumpul dengan keluarga. Mereka menyenangi organisasi dan struktur yang
tertata. Tipe ini sangat cocok untuk eksekutif
perusahaan dan administrator
d)
ENTP (Extroverted Intuiting With Thinking)
Pengintuisian
ekstrovert dengan berpikir. Tipe ini adalah orang yang hidup dan bersemangat,
tidak cuek, dan tidak pula rapi. Sebagai pasangan, mereka sedikit tidak
menyenangkan, khususnya seara ekonomi. Mereka cocok menjadi analis dan entertainer. Mereka juga
cenderung ingin mengedepankan diri.
e)
ESFJ (Extroverted Feeling With Sensing)
Perasaan
ekstrovert dengan mengindra. Tipe ini adalah orang yang menyukai harmoni.
Mereka bisa tegas untuk menyatakan “ya atau tidak”. Mereka cenderung
tergantung, terutama pada orang tua dan kemudian pada keluarga. Mereka mengabdikan hati dan hidupnya untuk
orang lain.
f)
ESFP (Extroverted sensing with feeling)
Mengindra
ekstrovert dengan perasaan. Orang ini bersifat impulsif, mereka tidak tahan
dengan kecemasan. Mereka cocok sebagai sosok yang tampil kedepan karena sangat
menyenangi publi relation dan sangat
senang dengan telepon. Mereka tidak akan pernah menyenangi hal-hal akademis,
terutama sains.
g)
ESTJ (Extroverted thinking with sensing)
Berfikir
ekstrovert dengan mengindra. Mereka
adalah pasangan yang bertanggung jawab, orang tua yang baik dan pekerja yang
loyal. Mereka bersifat realistis, mambumi, tapi dan menyayangi tradisi yang
berlaku.
h)
ESTP (Extroverted sensing with thinking)
Mengindra
extrovert dengan berpikir. Tipe ini adalah orang yang berorientasi pada
tindakan , kadang canggih, kadang sembrono, seperti James Bond. Sebagai
pasangan, orang ini sangat menyenangkan dan hangat, tapi mereka lemah pada soal
komitmen. Mereka dapat menjadi pengusaha
atau artis yang baik.
i)
INFJ (Introverted intuiting with feeling)
Pengintuitian
introvert dengan perasaan. Tipe ini adalah pelajar atau pekerja serius yang
benar-benar ingin punya andil. Mereka suka menyendiri dan mudah tersinggung.
Mereka bisa menjadi pasangan yang baik dan seara fisik sangat menyenagkan.
Mereka dianggap mampu memahami aspek kejiwaan orang lain. Mereka dapat menjadi terapis, pengabdi masyarakat dan menteri yang baik
j)
INFP (introverted feeling with intuiting)
Perasaan
intreovert dengan intuisi. Mereka ini adalah orang-orang yang idealis, mau
mengorbankan dirinya,sangat dingin dan mampu menahan diri. Mereka lebih
mementingkan keluarga, tapi dengan cara yang santai. Anda akan menemukan mereka berkiprah dibidang psikologi,
arsitekturm, agama tapi tidak dalam bisnis.
k)
INTJ (Introverted intuiting with thinking)
Pengintuisian
dengan berfikir. Ini adalah tipe yang paling independen dibanding tipe-tipe
yang lain. Mereka menyenangi logika dan
gagasan baru serta mau terjun kedalam penelitian ilmiah. Tapi tidak jarang
diantara mereka menjadi orang yang picik.
l)
INTP (introverted thinking with intuiting)
Berpikir
introvert dengan intuisi. Orang ini dapat dipercaya, selalu berpikir
masak-masak, dan pemaaf serta sangat mencintai buku. Mereka cenderung sangat
hemat dengan bahsa yang dipakai, menyenangi logika dan matematika. Mereka cocok
jadi filosof atau ilmuan teoritis, tapi tidak tepat menjadi penulis atau sales.
m)
ISFJ (Introverted sensing with feeling)
Pengindraan
introvert dengan perasaan. Orang ini senang melayani dan pekerja keras. Mereka
tidak menyenangi waktu luang dan akan berusaha mencari-cari masalah apabila
tidak ada yang akan dikerjaan. Mereka
cocok menjadi perawat, guru, sekretaris, pustakawan , manager, menejr menengah dan ibu rumah tangga.
n)
ISPF (Introverted feeling with sensing)
Perasaan
introvert dengan mengindra. Mereka ini adalah orang yang pemalu dan cepat
lelah, tidak suka bicara tapi senang pekerja fisik. Mereka cocok jadi pelukis, pematung, komposer, dan penari (seni seara
umum), dan mereka mencintai alam. Mereka ini tidak terlalu peduli dengan
komitmen.
o)
ISTJ (Introverted sensing with thinking)
Perasaan
introvert dengan berfikir. Mereka ini adalah tulang punggung kekuatan. Mereka
saling berusaha mengubah pasangan atau orang lain. Mereka cocok menjadi praktisi bank, auditor, akuntan, analis pajak,
pengawas perpustakaan, dan rumah sakit, pebisnis, dan sebagainya.
p)
ISTP (Introverted thinking with sensing)
Berpikir
introvert dengan mengindra. Orang semaam ini menyenangi tindakan, tidk memiliki
rasa takut dan selalu ingin gembira. Mereka akan sangat impulsif dan berbahay
apabila dihentikan. Mereka lebih
menyenangi perkakas, alat-alat dan senjata, dan biasanya cocok sebagai ahli
teknik. Mereka tidak senang berkomunikasi dan kerap didiagnosis sebagai
orang yang hiperaktif. Biasanya orang semacam ini tidak pintar disekolah.
Di dalam kajian Myers-Briggs Type Indicator, bahwasanya :
“Psychometrics and personality tests can
be hugely beneficial in improving knowledge of self and other people, example :
motivations, strengths, weaknesses, preferred thinking and working styles, and
also strengths and preferred styles for communications, learning, management,
being managed, and team-working”
Akan
tetapi menurut Jung,
sebagian dari kita extraverts (McGuire dan Hull 1997: 213). Ekstravert adalah
preferensi Jung. Semua kutipan adalah untuk McGuire dan Hull, bahwasanya mereka
lebih dipengaruhi oleh lingkungan mereka daripada niat mereka sendiri.
ekstravert adalah orang yang pergi oleh pengaruh dunia luar , misalnya masyarakat
atau rasa persepsi.
Namun hasil-haisl MBTI Myers-Briggs
Type Indicator, tidak seperti
hasil dari inventori kepribadian lainnya, terutama dimaksudkan untuk digunakan
oleh responden dan disajikan dalam cara yang tidak menilai. Dua dari premis
paling dasar yang digunakan dalam menaksirkan hasil-hasil MBTI adalah (a) bahwa
semua tipe itu berharga dan niscaya serta memiliki kekuatan dan kelemahan
tertentu, (b) bahwa individu lebih terampil dalam fungsi , proses, dan sikap
yang mereka sukai. Ciri-ciri itu telah meningkatkan popularitas MBTI dan
aplikasinya untuk berbagai maksud, termasuk bimbingan karir, konseling, dan
selektif tim serta pengembangan tim.
Selain itu pula didalam jurnal MBTI and
Teams mengungkapkan ada beberapa keuntungan dari MBTI dalam sebuah keompok :
The Myers-Briggs Type Indicator benefits teams
by:
1. Reducing unproductive work
2. Identifying areas of strength and possible
areas of weakness for the team
3. Clarifying team behavior
4. Helping to match specific task assignments
according to preferences
5. Supplying a framework in which team members
can understand and better handle conflict
6. Helping individuals understand how different
perspectives and methods can lead to
useful and effective problem solving
7. Maximizing a team's diversity in order to
reach more useful and insightful
conclusions
C.
Kelebihan dan Kekurangan
Kelebihan :
a.
Individu lebih mudah dipahami
melalui tes kepribadian karena hanya ada 2 pilihan alternatif yaitu “Ya atau Tidak”
b.
Dengan metode ENFJ dalam MBTI
memudahkan individu untuk menyesuaikan pribadinya dengan pekerjaan yang di
sukainya
c.
Individu menggunakan minat, bakat,
kemampuan, dan niat dalam dirinya untuk memilih karir yang sesuai dengan
kepribadiaannya tanpa ada paksaan dari luar
d.
Tujuan dari MBTI dibuat untuk
mempelajari tipe kepribadian berdasarkan teori Jung.
e.
Individu mencoba menggunakan logika
dan kekuatan analisa untuk mengambil keputusan karirnya berdasarkan fakta yang ada dilingkungannya
f.
Dengan MBTI kita bisa memahami
kelebihan (Strength) diri kita sekaligus kelemahan (Weakness) yang ada pada
diri sendiri
Kekurangan :
a.
Individu cenderung merasa terpaksa
atas pilihannya, karena harus memilih salah satu pilihan yang keduanya dianggap
sesuai dengan kemampuannya
b.
Individu lebih dituntut atas niat
dalam dirinya saja, tanpa melihat faktor pendukung lain yang berada dilingkungannya.
Adapun
teori lain yang mendukung teori MBTI ini yaitu teori John L. Holland. Adapun model orientasi yang
dijabarkan oleh John L. Holland adalah sebagai berikut:
1.
Realistis
Tipe model
ini memiliki kecenderungan untuk memilih lapangan kerja yang berorientasi
kepada penerapan. Ciri-cirinya yaitu; mengutamakan kejantanan, kekuatan otot,
ketrampilan fisik, mempunyai kecakapan, dan koordinasi motorik yang kuat,
kurang memiliki kecakapan verbal, konkrit, bekerja praktis, kurang memiliki
ketrampilan sosial, serta kurang peka dalam hubungan dengan orang lain.
Orang
model orientasi realistis dalam lingkungan nyatanya selalu ditandai dengan
tugas-tugas yang konkrit, fisik, eksplisit yang memberikan tantangan bagi
penghuni lingkungan ini. Untuk dapat memecahkan masalah yang lebih efektif
seringkali memerlukan bentuk-bentuk kecakapan, gerakan, dan ketahanan tertentu.
Diantaranya kecakapan mekanik, ketahanan dan gerakan fisikuntuk
berpindah-pindah dan seringkali berada diluar gedung.Sifat-sifat yang nampak
dengan jelas dari tuntutan-tuntutan lingkungan menciptakan kegagalan dan
keberhasilan.
Contoh
pekerjaan orang dengan model orientasi ini adalah, operator mesin/radio, sopir
truk, petani, penerbang, pengawas bangunan, ahli listrik, dan pekerjaan lain
yang sejenis.
2. Intelektual
Tipe
model ini memiliki kecenderungan untuk memilih pekerjaan yang bersifat
akademik. Ciri-cirinya adalah memiliki kecenderungan untuk merenungkan daripada
mengatasinya dalam memecahkan suatu masalah, berorientasi pada tugas, tidak
sosial. Membutuhkan pemahaman, menyenangi tugas-tugas yang bersifat kabur,
memiliki nilai-nilai dan sikap yang tidak konvensional dan kegiatan-kegiatanya
bersifat intraseptif.
Orang
model orientasi intelektual dalam lingkungan nyatanya selalu ditandai dengan
tugas yang memerlukan berbagai kemampuan abstark, dan kreatif. Bukan tergantung
kepada pengamatan pribadinya. Untuk dapat memecahkan masalah yang efektif dan
efisien diperlukan intelejensi, imajinasi, serta kepekaan terhadap berbagai
masalah yang bersifat intelektual dan fisik. Kriteria keberhasilan dalam
melaksanakan tugas bersifat objektif dan bisa diukur, tetapi memerlukan waktu
yang cukup lama dan secara bertahap. Bahan dan alat serta perlengkapan
memerlukan kecakapan intelektual daripada kecakapan manual. Kecakapan menulis
mutlak dipelihara dalam oreientasi ini.
Contoh
pekerjaan orang dengan model orientasi ini adalah, ahli fiika, ahli biologi,
kimia, antropologi, matematika, pekerjaan penelitian, dan pekerjaan lain yang
sejenis.
3. Sosial
Tipe model
ini memiliki kecenderungan untuk memilih lapangan pekerjaan yang bersifat
membantu orang lain. Ciri-ciri dari tipe model ini adalah pandai bergaul dan
berbicara, bersifat responsive, bertanggung jawab, kemanusiaan, bersifat
religiusm membutuhkan perhatian, memiliki kecakapan verbal, hubungan
antarpribadi, kegiatan-kegiatan rapid an teratur, menjauhkan bentuk pemecahan
masalah secara intelektual, lebih berorientasi pada perasaan.
Orang
model orientasi sosial memiliki ciri-ciri kebutuhan akan kemampuan untuk
menginterpretasi dan mengubah perilaku manusia, serta minat untuk berkomunikasi
dengan orang lain. Secara umum orientasi kerja dapat menimbulkan rasa harga
diri dan status.
Contoh
pekerjaan orang dengan model orientasi ini adalah, guru, pekerja sosial,
konselor, misionari, psikolog klinik, terapis, dan pekerjaan lain yang sejenis.
4. Konvensional
Tipe model
ini pada umumnya memiliki kecenderungan untuk terhadap kegiatan verbal,
ia menyenangi bahasa yang tersusun baik, numerical (angka) yang teratur,
menghindari situasi yang kabur, senang mengabdi, mengidentifikasikan diri
dengan kekuasaaan, memberi nilai yang tinggi terhadap status dan kenyataan
materi, mencapai tujuan dengan mengadaptasikan dirinya ketergantungan pada
atasan.
Orang
model orientasi konvensional pada lingkungan nyatanya ditandai dengan
berbagai macam tugas dan pemecahan masalah memerlukan suatu proses informasi
verbal dan dan matematis secara kontinu, rutin, konkrit, dan sistematis.
Berhasilnya dalam pemecahan masalah akan nampak dengan jelas dan memerlukan
waktu yang relative singkat.
Contoh
pekerjaan orang dengan model orientasi ini adalah, kasir, statistika, pemegang buku,
pegawai arsip, pegawai bank, dan pekerjaan lain yang sejenis.
5. Usaha
Tipe model
ini memiliki cirri khas diantaranya menggunakan ketrampilan-ketrampilan
berbcara dalam situasi dimana ada kesempatan untuk menguasai orang lain atau
mempengaruhi orang lain, menganggap dirinya paling kuat, jantan, mudah untuk
mengadakan adaptasi dengan orang lain, menyenangi tugas-tugas sosial yang
kabur, perhatian yang besar pada kekuasaan, status dan kepemimpinan, agresif
dalam kegiatan lisan.
Orang
model orientasi usaha ditandai dengan berbagai macam tugas yang menitikberatkan
kepada kemampuan verbal yang digunakan untuk mengarahkan dan mempengaruhi orang
lain.
Contoh
pekerjaan orang dengan model orientasi ini adalah, pedagang, politikus,
manajer pimpinan eksekutif perusahaan, perwakilan dagang, dan pekerjaan lain
yang sejenis.
6. Artistik
Tipe model
orientasi ini memiliki kecenderungan berhubungan dengan orang lain secara tidak
langsung, bersifat sosial dan sukar menyesuaikan diri. Orang model orientasi
artistic ini ditandai dengan berbagai macam tugas dan masalah yang memerlukan
interpretasi atau kreasi bentuk-bentuk artistic melalui cita rasa, perasaan dan
imajinai.Dengan kata lain, orientasi artistic lebih menitikberatkan menghadapi
keadaan sekitar dilakukan dengan melalui ekspresi diri dan menghindari keadaan
yang bersifat intrapersonal, keteraturan, atau keadaan yang menuntut
ketrampilan fisik. Contoh pekerjaan orang dengan model orientasi ini adalah,
ahli musik, ahli kartum ahli drama, pencipta lagu, penyair, dan pekerjaan lain
yang sejenis.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Beberapa intisari yang bisa diambil
dalam MBTI Myere Briggs Theory Indicator
adalah mempermudah individu dalam menentukan atau memilih karir yang sesuai
dengan tipe kepribadiaannya. Dilain sisi MBTI Myere Briggs Theory Indicator sangat berguna dalam di dunia
pendidikan dan pengembangan karier. MBTI bisa digunakan sebagai panduan untuk
memilih jurusan kuliah sampai dengan profesi sampai pada pemilihan pekerjaan
yang cocok dengan kepribadian. Dengan MBTI kita bisa memahami kelebihan
(Strength) diri kita sekaligus kelemahan (Weakness) yang ada pada diri sendiri.
Kita bisa lebih fokus mengembangkan kelebihan kita sekaligus mencari cara
memperbaiki sisi negatif kita. Dan dengan MBTI membantu memperbaiki hubungan
dan cara pandang kita terhadap orang lain. Kita bisa lebih memahami dan
menerima perbedaan. Tidak semua orang berfikir, bersikap dan berperilaku
seperti cara kita berperilaku. Jadi terimalah perbedaan yang ada. Karena
individu lebih terampil dalam fungsi , proses, dan sikap yang mereka
sukai.
B.
Kritik
Berdasarkan isi dari pembahasan yang telah
dikembangkan diatas, ada beberapa yang perlu ditelaah atau dikritisi. Antara
lainnya, jangan pernah menghakimi orang (terutama kelemahannya) dan membuat
batasan bahwa mereka tidak bisa berubah. Berubah memang sulit tetapi bukan
hal yang imposible. Selain itu pula,
niat dalam diri, minat, bakat , kemampuan dan faktor pendukung lainnya seperti
dukungan orang tua dan lingkungan yang individu tinggal ikut turut mendukung
dalam perkembangan kepribadian indivu demi keberlangsungan pemilihan karir
dimasa yang akan datang.
Biarkan individu memilih karir atau pekerjaan yang
sesuai dengan kemampuan dan kesenangan akan pemilihan pekerjaan indivu, tanpa
ada penggolongan tipe-tipe kepribadian untuk menyesuaikan kepribadiannya dalam
menentukan karir.
DAFTAR PUSTAKA
Rob Brandenburg. “Personality type and the male experience of career midlife”.
Dr Kurt Lushington, Associate Professor, University of South Australia
Journal .“Myers-Briggs Personality Type Indicator –MBTI®” . Career
Enhancement Committee Kathy Prem University of Wisconsin-Madison. American
Institute of Aeronautics and Astronautics
Boerre, C. G., “Personality Theories Melacak Kepribadian
Anda Bersama Psikologi Dunia”. Ar-ruzz Media . Yogyakarta 2010
Mudrika, N. “Membaca Kepribadian Menggunakan Tes MBTI (Myer Briggs Type Indicator)”.Psikologi
UGM Press. Yogyakarta
Anastasi, A. “Tes Psikologi (Edisi Bahasa Indonesia dari Psychological Testing 7th
ed)”. PT Prenhallindo. Jakarta
1997
Journal . “Myers-Briggs Type Indicator®”. Consulting Psychologist
Press
nampaknya saya kenal dengan makalah ini,?hahaha
BalasHapus